tag:blogger.com,1999:blog-15185510738898468412024-03-13T03:13:06.465-07:00Menuju AllahBanyak diantara kita yang sedikit mengenal Allah sepenuhnya bahkan tidak sama sekali, padahal Allah Maha Sabar menunggu kita kembali ke jalan-NyaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-36285747925910819222012-06-15T03:04:00.000-07:002012-06-15T03:04:00.948-07:00Kisah Sahabat Nabi: Shuhaib bin Sinan, Pedagang yang Selalu Untung (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">REPUBLIKA.CO.ID, Shuhaib adalah seorang pendatang dan perantau. Sedang
sahabat yang berjumpa dengannya di ambang pintu rumah itu adalah Ammar
bin Yasir yang juga seorang miskin. Tetapi mengapa keduanya berani
menghadapi bahaya?</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Itulah pengaruh kepribadian Muhammad SAW yang
kesan-kesannya telah mengisi hati orang-orang baik dengan hidayah dan
kasih sayang. Pesona dari barang baru yang bersinar cemerlang yang telah
memukau akal fikiran yang muak melihat kebasian barang lama, bosan
dengan kesesatan dan kepalsuannya.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dan di atas semuanya, itulah
rahmat dari Allah SWT yang dilimpahkan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Serta petunjuk-Nya yang diberikan kepada orang yang
kembali dan menyerahkan diri kepada-Nya.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Shuhaib telah
menggabungkan dirinya dengan kafilah orang-orang beriman. Bahkan ia
telah membuat tempat yang luas dan tinggi dalam barisan orang-orang yang
teraniaya dan tersiksa. Begitu pula dalam barisan para dermawan dan
penanggung uang tebusan.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pernah diceritakan keadaan sebenarnya
yang membuktikan rasa tanggung jawabnya yang besar sebagai seorang
Muslim yang telah baiat kepada Rasulullah dan bernaung di bawah
panji-panji agama Islam,</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ia pernah berkata, "Tiada suatu
perjuangan bersenjata yang diterjuni Rasulullah, kecuali pastilah aku
menyertainya. Dan tiada suatu baiat yang dialaminya, kecuali tentulah
aku menghadirinya. Dan tiada suatu pasukan bersenjata yang dikiriminya
kecuali aku termasuk sebagai anggota rombongannya. Tidak pernah beliau
bertempur baik di masa-masa pertama Islam atau di masa-masa akhir,
kecuali aku berada di sebelah kanan atau sebelah kirinya."</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Shuhaib
juga menceritakan bahwa kalau ada sesuatu yang dikhawatirkan kaum
Muslimin di hadapan mereka pastilah ia akan menyerbu paling depan.
Demikian pula jika ada yang dicemaskan di belakang mereka, pasti ia akan
mundur ke belakang. “Aku tidak sudi sama sekali membiarkan Rasulullah
SAW berada dalam jangkauan musuh sampai ia kembali menemui Allah,”
prinsipnya.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Suatu gambaran keimanan yang istimewa dan kecintaan
yang luar biasa. Mulai saat itu hubungannya dengan dunia dan sesama
manusia, bahkan dengan dirinya pribadi mendapatkan corak baru. Jiwanya
telah tertempa menjadi keras dan ulet, zuhud tak kenal lelah. <i>BERSAMBUNG (REPUBLIKA.CO.ID)</i></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-5635359996844924132012-06-14T18:39:00.000-07:002012-06-18T23:27:45.681-07:00Kisah Sahabat Nabi: Shuhaib bin Sinan, Pedagang yang Selalu Untung (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>MENUJU ALLAH</b>, – Ia dilahirkan dalam lingkungan
kesenangan dan kemewahan. Bapaknya menjadi Hakim dan Walikota Ubuilah.
Pejabat yang diangkat oleh Kisra atau maharaja Persi. Mereka adalah
orang-orang Arab yang pindah ke Irak, jauh sebelum datangnya agama
Islam.<br /><br />Istananya yang terletak di pinggir sungai Efrat ke arah
hilir “Jazirah” dan "Mosul”, anak itu hidup dalam keadaan senang dan
bahagia.<br /><br />Pada suatu ketika, negeri itu menjadi sasaran
orang-orang Romawi yang datang menyerbu dan menawan sejumlah penduduk,
termasuk di antaranya Shuhaib bin Sinan. Ia diperjualbelikan oleh
saudagar-saudagar budak.<br /><br />Perkelanaannya yang panjang berakhir di
Kota Makkah, yakni setelah menghabiskan masa kanak-kanak dan permulaan
masa remajanya di negeri Romawi. Hingga lidah dan dialeknya telah
menjadi lidah dan dialek Romawi.<br /><br />Majikannya tertarik akan
kecerdasan, kerajinan dan kejujurannya, hingga Shuhaib dibebaskan dan
dimerdekakan dan diberi kesempatan untuk dapat berniaga bersamanya.<br /><br />Ammar
bin Yasir mengisahkan peristiwa yang terjadi ketika ia bersama Shuhaib.
"Pada hari itu aku berjumpa dengan Shuhaib bin Sinan di muka pintu
rumah Arqam, yakni ketika Rasulullah SAW sedang berada di dalamnya. Aku
bertanya kepadanya, ‘Kamu hendak kemana?"<br /><br />Shuhaib balik membalas, "Dan kamu, hendak ke mana?"<br /><br />"Aku hendak menjumpai Muhammad SAW untuk mendengarkan ucapannya," jawab Yasir.<br /><br />"Aku juga hendak menjumpainya,” ujar Shuhaib pula.<br /><br />Demikianlah
Yasir dan Shuhaib masuk ke dalam rumah Al-Arqam. Waktu itu Rasulullah
menjelaskan tentang akidah agama Islam. Setelah meresapi apa yang
dikemukakannya, para sahabat pun menjadi pemeluknya.<br /><br />Yasir bercerita, "Kami tinggal di sana sampai petang hari. Lalu dengan sembunyi-sembunyi kami keluar meninggalkannya.”<br /><br />Shuhaib
sudah hafal jalan ke rumah Arqam. Artinya, ia telah mengetahui jalan
menuju petunjuk dan cahaya, juga ke arah pengorbanan berat dan tebusan
besar. Maka, melewati pintu kayu yang memisahkan bagian dalam rumah
Arqam dari bagian luarnya, tidak hanya berarti melangkahi bandul pintu
semata, tetapi hakikatnya adalah melangkahi batas-batas alam secara
keseluruhan.<br /><br />Alam lama dengan segala apa yang diwakilinya baik
berupa keagamaan dan akhlak, maupun berupa peraturan yang harus
dilangkahinya menuju alam baru dengan segala aspek dan persoalannya.
Melangkahi bandul pintu rumah Arqam yang lebarnya tidak lebih dari satu
kaki, pada hakikat dan kenyataannya adalah melangkahi bahaya besar yang
luas dan lebar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Apalagi bagi fakir miskin, budak belian dan orang perantau, memasuki
rumah Arqam itu artinya tidak lain dari suatu pengorbanan yang melampaui
kemampuan yang lazim dari manusia. <i>BERSAMBUNG (REPUBLIKA.CO.ID)</i></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-44879006314122322082012-06-13T07:18:00.004-07:002012-06-13T07:18:58.022-07:00Begini Cara Nabi Muhammad Menyantap Madu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>MENUJU ALLAH</b> - Sangat amanah, Nabi Muhammad saw, pun dikenal
sebagai orang pandai menjaga kesehatan. Bagi beliau tubuh pun adalah
titipan.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ketika bangun tidur, Nabi selalu mengambil madu. "Cara
Rasul minum madu mungkin berbeda dengan kita, kebanyakan kita mungkin
minum madu yang sudah dicairkan dengan air," ujar penulis buku sehat ala
Rosul, Dr Brilianto M Soenarwo di acara Bincang Kesehatan ala
Rosululloh, Sabtu (31/12) di Masjid At-tin.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ternyata, cara Nabi
minum madu tidaklah demikian. Praktisi kesehatan yang akrab disapa
dokter Toni itu menjelaskan bahwa Nabi mengambil madu lalu mengulum di
mulutnya hingga lumer ketika bercampur dengan air liur. Penulis berbagai
buku kesehatan ini menjelaskan bahwa madu yang mengandung fruktosa
lebih baik dicampur dengan air liur agar mudah larut dan dicerna oleh
lambung.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ia juga menjelaskan mengkonsumsi madu di pagi hari bisa
menjegah seseorang terkena sakit maag. "Pada pagi hari perut kosong
karena Nabi makan malam ringan sekitar jam 8 malam. Madu dapat melapisi
dinding lambung sehingga Nabi tidak terkena maag," ujar dia. </span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Nabi
saw biasanya makan malam dengan porsi yang sedikit. Untuk porsi makan
yang lebih banyak Nabi biasa melakukannya ketika makan siang. <i>REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA</i></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-524599391998094962012-06-11T20:07:00.000-07:002012-06-11T20:07:14.245-07:00Dialog Iblis Dan Rasulullah s.a.w – Iblis Musuh Yang Nyata<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;"><b>MENUJU ALLAH</b>, Alhamdulillah pada
pagi ini saya di beri kesempatan untuk berkongsi perihal makhluk Allah
s.w.t yang di beri nama Iblis. Iblis merupakan satu bangsa Jin yang
sangat alim, warak, ahli ibadah, menjadi ketua kepada Malaikat dan Jin.
Apabila Allah s.w.t menjadikan Nabi Adam a.s dan memerintahkan semua
makhluk untuk sujud kepada Nabi Adam a.s., Iblis engkar dan tak nak
sujud. Iblis telah di murkai dan di laknati oleh Allah s.w.t.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Atas kejadian tersebut
Iblis telah minta tangguh umurnya sehingga hari Qiamat dan berjanji
untuk menyesatkan seluruh anak cucu Nabi Adam a.s. dengan segala cara
dan tipu dayanya. Iblis berjanji di depan Allah s.w.t untuk menyesatkan
keseluruhan umat manusia kecuali mereka2 yang IKHLAS kerana Allah s.w.t.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Untuk itu kita perlu
waspada mengenai hasutan, pelan tindakkan, strategi penyesatan, dan
permainan Iblis dan rakan-rakannya. Kita tahu kita tidak boleh nampak
Iblis dan Iblis boleh nampak kita dan boleh mengalir di salur darah
kita. Kita tahu Iblis ini memang pandai dalam bab Ilmu Agama dan juga
Ilmu2 yang lain. Ia lebih mahir dan lebih tahu perihal manusia itu.
Setiap manusia yang lahir akan ada bersamanya “Iblis” yang memerhati
setiap gerak geri dari kecil sehingga mati. Iblis ini mencari masa yang
sesuai untuk menyesatkan manusia.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Jika orang itu warak dan
alim maka akan di sesatkan dengan kewarakan dan kealimannya. Jika orang
itu berilmu maka dia akan memaniskan ilmunya untuk lebih berilmu dan
mula lupakan tuhan. Jika orang itu meminati perkara yang samar maka ia
akan menjelaskan dan mengatakan yang samar itulah yang benar.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">TUJUAN IBLIS : Ialah untuk
MENYESATKAN umat manusia dan MEMBELAKANGKAN ALLAH s.w.t di dalam
kehidupan supaya sama-sama menyertai Iblis.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Untuk itu marilah kita
kenali Iblis melalui Dialog antara Rasulullah s.a.w dengan Iblis untuk
kita semua lebih peka akan tindak-tanduk Iblis dalam kehidupan kita.
Semoga kita semua di beri Rahmat dan Pentujuk untuk menjadi hamba yang
benar-benar Ikhlas kepada Allah s.w.t.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Dialog Iblis Dan Rasulullah s.a.w – Iblis Musuh Yang Nyata</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Dari Muadz bin Jabal, dari
Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw di kediaman seorang
sahabat Anshar, terdengar panggilan seseorang dari luar rumah, “Wahai
penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah saw bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami
menjawab: “Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah melanjutkan,
“Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Lalu Saidina Umar bin
Khattab berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai Rasullulah.” Rasulullah
menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya
kesempatan hingga hari kiamat? Lebih bukakan pintu untuknya, sebab dia
telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa hendak ia katakan dan
dengarkan dengan baik.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Ibnu Abbas ra berkata:
pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu
matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda,
taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Rasulullah saw lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah swt, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis menjawab: “ Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa yang memaksamu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Seorang malaikat utusan
Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk
mendatangi Muhammad sambil menundukan </span><a href="http://rezekihalal.com/diri/" style="background-color: transparent;">diri</a><span style="background-color: transparent;">.
Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah
dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau
berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup
angin.”</span></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Oleh karena itu aku
sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang hendak Kau tanyakan. Jika aku
berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun
yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Orang yang dibenci Iblis</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Rasulullah saw lalu
bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang
paling kau benci?” Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang
sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah saw.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah swt.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Lalu Siapa lagi?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Orang alim dan wara’ (loyal)”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Lalu siapa lagi?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Orang yang selalu bersuci (juga merujuk kepada orang yang tetap wudu’nya).”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa lagi?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa tanda kesabarannya?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Wahai Muhammad, jika ia
tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah
akan memberi pahala orang – orang yang sabar.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Selanjutnya apa?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Orang yang bersyukur”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa tanda kesukurannya ?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Pandanganmu mengenai orang seperti Abu Bakar?”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”</span></span></div>
</blockquote>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Umar Bin Khattab ?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur (ketakutan).”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Usman Bin Affan?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Ali Bin Abi Thalib?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku berharap darinya agar
kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya.
Tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali Bin Abi Thalib selalu
berdzikir terhadap Allah swt)</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Kenapa?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Sebab, setiap seorang hamba yang bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat hamba terebut.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Jika seorang umatku berpuasa ?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Jika ia berhaji?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku seperti orang gila.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Jika ia membaca Al-Qur’an?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku merasakan diriku meleleh laksana timah di atas api”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Jika ia bersedekah?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Mengapa bisa begitu ?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“ Sebab dalam sedekah ada 4
keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai,
sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka
dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Suara kuda perang dijalan Allah.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Taubat orang bertaubat (orang yang benar-benar taubatnya).”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang dapat membakar hatimu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Istighfar diwaktu siang dan malam.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang dapat mencoreng (melukakan) wajahmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Sedekah yang diam-diam
(contoh mudah ialah tangan kanan bersedekah walhal tangan kiri tidak
mengetahui akan sedekah tangan kanan tersebut).”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang dapat merusak wajahmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Shalat fajar.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang dapat memukul kepalamu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Shalat berjamaah.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang paling mengganggumu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Majlis para ulama.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Bagaimana cara makanmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Dengan tangan kiri dan jariku.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Dimanakah kau menaungi anak-anak mu dimusim panas?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Dibawah kuku manusia (perintah supaya memendekkan kuku).”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Manusia Yang Menjadi Teman Iblis</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Lalu Baginda Rasulullah bertanya lagi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Pemakan riba”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa sahabatmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Penzina”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa teman tidurmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Pemabuk”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa utusanmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Tukang sihir (juga merujuk kepada orang yang menyesatkan)”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Apa yang membuatmu gembira?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Bersumpah dengan cerai”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa kekasihmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Orang yang meninggalkan Solat Jumaat”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Rasullullah SAW lalu bersabda lagi: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan ummatku dan menyengsarakanmu.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Iblis segera menjawab:
“Tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga Hari Akhir.
Bagaimana Kau bisa berbahagia dengan ummatmu, sementara aku bisa masuk
ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku? Demi yang
menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku
akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang
bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh,
kecuali hamba Allah yang Ikhlas (Mukhlisin).”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Tidaklah Kau tahu wahai
Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan
orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang tidak menyukai dinar dan
dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia
orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih
menyukai harta dan sanjungan serta hatinya masih selalu terikat dengan
kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis dibantu oleh 70 000 anak – anaknya</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis berkata lagi:
“Tahukah kamu wahai Muhammad, bahwa aku mempunyai 70 000 anak dan setiap
anak memilki 70 000 syaitan. Sebahagian ada yang aku tugaskan untuk
mengganggu ulama’. Sebahagian untuk mengganggu anak-anak muda,
sebahagian untuk mengganggu orang tua, sebahagian untuk menggunggu
wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para zahid.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Aku punya anak yang suka
mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah.
Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku juga punya anak yang
suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah
ulama hingga mereka tertidur hingga pahalanya terhapus.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku juga punya anak yang
senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu
ia ceritakan kepada manusia (membangga-bangga), maka 99% pahalanya akan
terhapus.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Pada setiap seseorang
wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk dipinggul dan pahanya,
lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis berkata lagi:
“Keluarkan tanganmu, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun
menghiasi kukunya. Mereka, anak-anak ku selalu menyusup dan berubah</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">ke satu kondisi ke kondisi
lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga
mereka terhempas dari keikhlasan mereka.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa akannya.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Berkata lagi Iblis
tersebut: “Tahukah kamu wahai Muhammad? Bahwa ada rahib yang telah
beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan
olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga ia berzina,
membunuh dan kufur.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Cara Iblis Menggoda</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis menyambung ceritanya:
“Tahukah kamu wahai Muhammad? Dusta berasal dari diriku. Akulah mahluk
pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah
dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah
kepada Adam dan Hawa derngan nama Allah bahwa aku benar-benar
menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan
Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Orang yang bersumpah untuk
menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan
walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata
cerai,isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu
hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya
karena satu kalimat, iaitu Cerai.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis menyambung: “Wahai
Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ngulur (melambat-lambatkan)
solat, Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikkan padanya waktu
masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan
solat di luar waktu, maka solat itu dipukulkannya ke mukanya.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Jika ia berhasil
mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya
lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan
tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan ‘solatmu tidak sah’.
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya
akan dipukul?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Jika ia solat sendirian,
aku suruh dia untuk bergegas. Iapun solat seperti ayam yang mematuk
beras. Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjama’ah, aku ikat
lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau
meletakkan sebelum iamam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya
dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis menyambung lagi:
“Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap
dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan
akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah
dan gila dunia. dan ia pun semakin taat padaku.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis berkata kepada
Rasulullah: “Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan aku memerintahkan orang
miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, ‘Kamu tidak wajib
shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat.
Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau
shalat.’ Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan
shalat, maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Wahai Muhammad, apakah engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Rasulullah bertanya pula kepada Iblis: “Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“10 macam”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“ Apa saja?”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku minta agar Allah
membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.
Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan” (Qs Al Isra :64).</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Harta yang tidak
dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan
bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan
nama Allah.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku minta agar Allah
membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya
tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang
dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Aku minta kepada Allah
agar aku bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan
yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai ‘masjid’ku. Aku minta
agar Allah menjadikan syair sebagai ‘kitab’ku.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Aku minta agar Allah
memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya
untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, “Orang-orang boros
(membazir) adalah saudara-saudara syaitan. “(Qs. Al – Isra:27).</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Wahai Muhammad, aku juga
meminta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak
bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk
mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “Silakan,” aku
bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia
bersamaku di hari kiamat.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Iblis berkata lagi: “Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">“Jika aku bisa menyesatkan,
tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa
memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun dimuka
bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang telah ditentukan
sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia
sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah
ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.” (nafi makhluk,
Isbatkan Allah)</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Rasulullah SAW lalu membaca
ayat berikut: “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang
dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 – 119). Juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (Qs Al-Ahzab :38). Iblis
lalu berkata: “Wahai Rasul Allah, takdir telah ditentukan dan pena
takdir telah kering.</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Maha Suci Allah yang
menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk syurga, dan
yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin
penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku
sampaikan kepadamu. Dan aku tidak sesekali berbohong.”</span></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="background-color: transparent;">Begitulah kisah mengenai
Iblis, yang telah dipersaksikan kehadapan Baginda Rasulullah saw tanpa
ada sedikit pun penipuan dalam percakapannya. Maha Suci Allah yang
menciptakan berbagai-bagai ragam Makhluk-Nya. Hanya tinggal untuk
membuat pilihan antara kita, sama ada jalan ‘benar’ atau jalan
sebaliknya yang hendak kita pilih dalam mendapatkan Redha Allah swt. <b><i>(dewiramli.blogspot.com/)</i></b></span></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-58734271940343943242012-06-08T21:51:00.000-07:002012-06-08T21:51:55.233-07:00Adab Berobat Ala Rasulullah SAW (Bag 2-habis)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>MENUJU ALLAH</b>, <b>Adab berobat yang ketiga, tidak menggunakan obat-obatan yang diharamkan</b>.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Menurut Syekh Abdul Azis, obat-obatan atau pengobatan yang
diharamkan, misalnya, meruqyah dengan lafaz-lafaz yang mengandung
kesyirikan. ''Menggunakan ruqyah jenis ini hukumnya haram, bahkan bisa
jadi dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam,'' tutur Syekh Abdul Azis.<br /><br />Dalam
hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Rasululllah SAW melarang umatnya
berobat dengan obat-obatan yang kotor. Suatu ketika, seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah SAW tentang menggunakan khamer (arak) sebagai
obat. Laki-laki itu berkata, ''Khamer itu obat.'' Rasulullah SAW
kemudian bersabda, ''Khamer itu bukan obat, tetapi penyakit.''<br /><br />''Tak
sepantasnya seorang Muslim berpaling dari sabda Rasulullah SAW,
dikarenakan pendapat orang lain,'' ujar Syekh Abdul Azis. <br /><br /><b>Adab keempat, berkonsultasi dengan ahli medis.</b></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Seorang Muslim yang berobat hendaknya berkonsultasi dengan kalangan
orang-orang yang diketahui bertakwa kepada Allah SWT dan mengetahui
ilmu pengobatan. Hal itu ditegaskan dalam Alquran surat <i>an-N ahl</i> ayat 43. ''... Maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.''<br /><br />Tidak
semua orang mengetahui ilmu pengobatan. Rasulullah SAW pernah bersabda,
''Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menurunkan penyakit kecuali Dia
menurunkan obatnya, ada yang mengetahuinya dan ada juga yang tidak,
keciali penyakitas-saam, yaitu kematian.'' Oleh karena itu, orang yang
sakit hendaknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis
penyakit serta obatnya yang cocok.<br /><br /><b>Adab berobat yang kelima</b>,
meyakini bahwa kesembuhan datangnya hanya dari Allah SWT. Orang yang
sakit serta dokter wajib meyakini bahwa kesembuhan datangnya hanya dari
Allah SWT. Sedangkan obat dan terapi merupakan sebab dari kesembuhan. <br /><br />''Jika
Allah menginginkan, Dia akan menjadikan obat itu bermanfaat dan jika
tidak, maka obat tersebut tak akan memberikan pengaruh.'' </span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-89571668434562725532012-06-08T00:32:00.000-07:002012-06-08T00:32:28.593-07:00Adab Berobat Ala Rasulullah SAW (Bag 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>MENUJU ALLAH</b>, Setiap penyakit pasti ada obatnya. Rasulullah SAW
mengajarkan umatnya untuk berobat bila sedang sakit. Pada dasarnya,
setiap Muslim pasti pernah sakit, baik ringan maupun berat. Semua itu
merupakan ketentuan dari Sang Khalik. Saat ini, berbagai jenis penyakit
berkembang di tengah-tengah masyarakat.<br /><br />Berbagai cara dilakukan
dan ditempuh untuk mengobati penyakit yang diderita. Ada yang berobat ke
dokter, bahkan tak sedikit pula yang melakukan pengobatan secara
tradisional. Sebagai agama yang sempurna, Islam ternyata telah mengatur
adab berobat (<i>at-tadaawi</i>) bagi seorang Muslim. Lalu bagaimanakah adab berobat itu?<br /><br />Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitab <i>Mausuu'atul Aadaab al-Islamiyah</i>, mengungkapkan, ada beberapa perkara yang perlu diperhatikan umat Islam berkaitan dengan proses pengobatan. <br /><b><br />Pertama, saat akan berobat, seorang Muslim harus meluruskan niatnya</b>.<br /><br />''Orang
yang sakit berniat untuk menjaga kesehatannya agar ia tetap kuat
melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT,'' tutur Syekh Abdul Azis.
Sedangkan orang yang mengobati harus berniat untuk membantu saudaranya
sesama Muslim dan menolong semampunya. Pengobatan yang dilakukannya
semata-mata untuk mendapatkan pahala dari Allah serta memberi manfaat
bagi saudaranya sesuai dengan perintah agama.<br /><br /><b>Kedua, menggunakan obat-obatan syar'i untuk mengatasi penyakit tertentu</b>. </span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ada beberapa obat dan pengobatan yang disebutkan dalam hadis,
seperti habbbatus saudaa (jintan hitam), madu, bekam, daun inai serta
ruqyah.<br /><br />Keutamaan habbbatus saudaa, misalnya, diungkapan dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW
bersabda, ''Habbbatus saudaa adalah obat semua penyakit kecuali as-saam
(kematian).'' <br /><br />Sedangkan keutamaan dan keistimewaan madu sebagai
dijelaskan dalam Alquran surat an-Nahl ayat 69. Allah SWT berfirman,
''... Di dalamnya (madu) terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia...'' Selain itu, Nabi SAW juga biasa menggunakan daun inai
(al-hinaa) untuk mengobati luka atau terkena duri.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Untuk terapi pengobatan, Rasulullah SAW menganjurkan bekam dan
ruqyah. Rasulullah SAW bersabda, ''Terapi terbaik untuk kalian adalah
bekam dan al-qusthul bahri ( cendana laut).'' (HR Bukhari (5696) dan
Muslim (1577). </span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Selain itu, Rasulullan SAW juga bersabda, ''Barang siapa mengeluarkan
darah dengan berbekam, maka tidak akan memadharatkan jika ia tak
berobat dengan menggunakan obat lain.'' (HR Abu Dawud).</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Selain itu, terapi lainnya yang diajarkan Rasulullah SAW adalah <i>ruqyah al-masyuu'ah</i>
yakni ruqyah yang sesuai syariat, seperti ruqyah dengan bacaan Alquran
dan lainnya yang tak mengandung kesyirikan. Rasulullah SAW bersabda,
''Tidak mengapa melakukan ruqyah, selama tidak mengandung kesyirikan.''
(HR Muslim).</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">''Meruqyah dengan membaca surat al-Fatihah, ayat
Kursi, beberapa ayat pada akhir surat al-Baqarah, surat al-Kaafiruu,
al-Mu'awwizaat dan ayat-ayat lainnya. Dibolehkan juga membaca da-doa
yang sahih dari Rasulullah SAW,'' papar Syekh Abdul Aziz. <i>BERSAMBUNG (REPUBLIKA.CO.ID)</i></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-39858848071428310142012-06-03T19:45:00.000-07:002012-06-14T18:38:40.425-07:00Pria Yahudi Ini Mengislamkan Jutaan Orang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Menuju Allah</b>, Jad adalah seorang pria keturunan Yahudi. Di pertengahan hidupnya, ia
memeluk agama Islam. Setelah bersyahadat, ia mengubah namanya menjadi
Jadullah Al-Qur'ani. <br /><br /> Jad pun memutuskan hidupnya untuk
berkhidmat dalam dakwah Islamiyah. Dia berdakwah ke negara-negara Afrika
dan berhasil mengislamkan jutaan orang.</span> <span style="font-size: small;"><br /><br /> Sejatinya, Ibunda Jadullah adalah Yahudi fanat</span> <span style="font-size: small;"><span class="text_exposed_show">ik,
seorang dosen di salah satu lembaga tinggi. Namun di tahun 2005, dua
tahun setelah kematian Jadullah, ibunya memeluk agama Islam.<br /> <br />
Ibunda Jadullah menuturkan, putranya menghabiskan usianya dengan
berdakwah. Dia mengaku telah melakukan beragam cara untuk mengembalikan
putranya pada agama Yahudi. Namun, selalu gagal.<br /> <br /> ''Mengapa
seorang Ibrahim yang tidak berpendidikan dapat mengislamkan putraku,''
ujar sang ibu terheran-heran. Sedangkan dia yang berpendidikan tinggi
tak mampu menarik hati putranya sendiri kepada agama Yahudi.<br /> <br /> ***<br /> <br /> Kisah Jad dan Ibrahim<br /> <br />
Lima puluh tahun lalu di Prancis, Jad bertetangga dengan seorang pria
Turki berusia 50 tahun. Pria tersebut bernama Ibrahim. Ia memiliki toko
makanan yang letaknya di dekat apartemen tempat keluarga Jad tinggal.
Saat itu usia Jad baru tujuh tahun.<br /> <br /> Jad seringkali membeli
kebutuhan rumah tangga di toko Ibrahim. Setiap kali akan meninggalkan
toko, Jad selalu mengambil coklat di toko Ibrahim tanpa izin alias
mencuri.<br /> <br /> Pada suatu hari, Jad lupa tak mengambil coklat
seperti biasa. Tiba-tiba, Ibrahim memanggilnya dan berkata bahwa Jad
melupakan coklatnya. Tentu saja Jad sangat terkejut, karena ternyata
selama ini Ibrahim mengetahui coklatnya dicuri. Jad tak pernah menyadari
hal tersebut, dia pun kemudian meminta maaf dan takut Ibrahim akan
melaporkan kenakalannya pada orang tua Jad.<br /> <br /> "Tak apa. Yang
penting kamu berjanji tidak akan mengambil apapun tanpa izin. Lalu,
setiap kali kamu keluar dari sini, ambillah cokelat, itu semua milikmu!"
ujar Ibrahim. Jad pun sangat gembira.<br /> <br /> Waktu berlalu, tahun
berubah. Ibrahim yang seorang Muslim menjadi seorang teman bahkan
seperti ayah bagi Jad, si anak Yahudi. Sudah menjadi kebiasaan Jad, dia
akan berkonsultasi pada Ibrahim setiap kali menghadapi masalah.<br /> <br />
Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengeluarkan
sebuah buku dari laci lemari, memberikannya pada Jad dan menyuruhnya
membuka buku tersebut secara acak. Saat Jad membukanya, Ibrahim kemudian
membaca dua lembar dari buku tersebut kepada Jad dan memberikan saran
dan solusi untuk masalah Jad. Hal tersebut terus terjadi.<br /> <br /> Hingga berlalu 14 tahun, Jad telah menjadi seorang pemuda tampan berusia 24 tahun. Sementara Ibrahim telah berusia 67 tahun.<br /> <br />
Hari kematian Ibrahim pun tiba. Namun sebelum meninggal, dia telah
menyiapkan kotak berisi buku yang selalu dia baca acapkali Jad
berkonsultasi. Ibrahim menitipkannya kepada anak-anaknya untuk diberikan
kepada Jad sebagai sebuah hadiah.<br /> <br /> Mendengar kematian Ibrahim,
Jad sangat berduka dan hatinya begitu terguncang. Karena selama ini,
Ibrahim satu-satunya teman sejati bagi Jad, yang selalu memberikan
solusi atas semua masalah yang dihadapinya.<br /> <br /> Selama 17 tahun,
Ibrahim selalu mempelakukan Jad dengan baik. Dia tak pernah memanggil
Jad dengan "Hei Yahudi" atau "Hei kafir" bahkan Ibrahim pun tak pernah
mengajak Jad kepada agama Islam.<br /> <br /> ***<br /> <br />
Hari berlalu, setiap kali tertimpa masalah, dia selalu teringat
Ibrahim. Jad pun kemudian mencoba membuka halaman buku pemberian
Ibrahim. Namun, buku tersebut berbahasa arab, Jad tak bisa membacanya.
Ia pun pergi menemui salah satu temannya yang berkebangsaan Tunisia. Jad
meminta temannya tersebut untuk membaca dua lembar dari buku tersebut.
Persis seperti apa yang biasa Ibrahim lakukan untuk Jad.<br /> <br /> Teman
Jad pun kemudian membaca dan menjelaskan arti dua lembar dari buku yang
dia baca kepada Jad. Ternyata, apa yang dibaca sangat pas pada masalah
yang tengah dihadapi Jad. Temannya pun memberikan solusi untuk masalah
Jad.<br /> <br /> Rasa keingin tahuannya terhadap buku itu pun tak bisa
lagi dibendung. Ia pun menanyakan pada kawannnya, "Buku apakah ini?"
tanyanya. Temannya pun menjawab, "Ini adalah Alquran, kitab suci umat
Isam," ujarnya.<br /> <br /> Jad tak percaya sekaligus merasa kagum. Jad pun kembali bertanya, "Bagaimana cara menjadi seorang Muslim?" <br /> <br /> Temannya menjawab, "Dengan mengucapkan syahadat dan mengikuti syariat." Kemudian, Jad pun memeluk agama Islam.<br /> <br />
Setelah menjadi Muslim, Jad mengubah namanya menjadi Jadullah
Al-Qur'ani. Nama tersebut diambil sebagai ungkapan penghormatan kepada
Al-Qur'an yang begitu istimewa dan mampu menjawab semua permasalahan
hidupnya selama ini.<br /> <br /> Sejak itu, Jad memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupya untuk menyebarkan ajaran yang ada pada Alquran.<br /> <br />
Suatu hari, Jadullah membuka halaman Alquran pemberian Ibrahim dan
menemukan sebuah lembaran. Lembaran tersebut bergambar peta dunia,
ditandatangani Ibrahim dan bertuliskan ayat An-Nahl 125.<br /> <br />
"Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik..."
Jad pun kemudian yakin bahwa lembaran tersebut merupakan keinginan
Ibrahim untuk dilaksanakan oleh Jad.<br /> <br /> Jadullah pun meninggalkan
Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika. Salah satu negara
yang dikunjunginya yakni Kenya, di bagian selatan Sudan dimana mayoritas
penduduk negara tersebut beragama Kristen.<br /> </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span class="text_exposed_show"> Jadullah berhasil
mengislamkan lebih dari enam juta orang dari suku Zolo. Jumlah ini hanya
dari satu suku tersebut, belum lagi suku lain yang berhasil dia
Islamkan. Subhanallah.</span></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-49296823414070318862012-06-01T18:48:00.000-07:002012-06-08T21:51:04.814-07:00Rasulullah SAW dan Pengemis Yahudi Buta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Menuju Allah Swt</b>, Di
sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi
hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai
saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan
dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi
makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu
berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah
SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan
Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi
kepada pengemis Yahudi buta itu.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br />Suatu
hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau
bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku
kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau
adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum
ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar
r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di
sana", kata Aisyah r.ha.<br /><br />Ke
esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan
untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis
itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai
menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?".
Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan
orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia
datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut
ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi
terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah
itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu
melanjutkan perkataannya.<br /><br />Abubakar
r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada
pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku
adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada.
Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita
Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?,
selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah
memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap
pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya
bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.(azharjaafar.blogspot.com)</span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-60868449641824020452012-05-31T00:13:00.002-07:002012-05-31T00:13:11.986-07:00Malaikat Mengelilingi Majelis Zikir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="content-detail-news" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Menuju Allah Swt,</b> Sesungguhnya Allah memiliki sekelompok Malaikat yang berkeling
dijalan-jalan sambil mencari orang-orang yang berdzikir. Apabila mereka
menemukan sekolompok orang yang berdzikir kepada Allah, maka mereka
saling menyeru, Kemarilah kepada apa yang kamu semua hajatkan. Lalu
mereka mengelilingi orang-orang yang berdzikir itu dengan sayap-sayap
mereka hingga kelangit. Apabila orang-orang itu telah berpisah (bubar
dari majlis dzikir) maka para malaikat tersebut naik kelangit. <br /><br />Allah
bertanya kepada mereka (padahal Dialah yang lebih mengetahui perihal
mereka). Allah berfirman : "Darimana kalian semua? Malaikat berkata :
Kami datang dari sekelompok hamba-Mu dibumi. Mereka bertasbih, bertakbir
dan bertahlil kepada-Mu. <br /><br />Allah berfirman: Apakah mereka pernah melihat-Ku? Malaikat berkata: Tidak pernah! <br />Allah berfirman : Seandainya mereka pernah melihatKu? <br /><br />Malaikat
berkata: Andai mereka pernah melihat-Mu niscaya mereka akan lebih
meningkatkan ibadahnya kepada-Mu, lebih bersemangat memuji-Mu dan lebih
banyak bertasbih pada-Mu. <br /><br />Allah berfirman: Lalu apa yang mereka pinta pada-Ku? <br />Malaikat berkata: Mereka minta sorga kepada-Mu. <br />Allah berfirman: Apa mereka pernah melihat sorga? <br />Malaikat berkata: Tidak pernah! <br />Allah berfirman: Bagaimana kalau mereka pernah melihatnya? <br />Malikat
berkata: Andai mereka pernah melihanya niscaya mereka akan bertambah
semangat terhadapnya, lebih bergairah memintanya dan semakin besar
keinginan untuk memasukinya. <br /><br />Allah berfirman: Dari hal apa mereka minta perlindungan? <br />Malaikat berkata: Dari api neraka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Allah berfirman: Apa mereka pernah melihat neraka? <br />Malaikat berkata: Tidak pernah! Allah berfirman: Bagaimana kalau mereka pernah melihat neraka? <br />Malaikat berkata: Kalau mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan sekuat tenaga menghindarkan diri darinya. <br /><br />Allah berfirman: Aku persaksikan kepadamu bahwasanya Aku telah mengampuni mereka. <br /><br />Salah
satu dari malaikat berkata: Disitu ada seseorang yang tidak termasuk
dalam kelompok mereka. Dia datang semata-mata karena ada satu keperluan
(apakah mereka akan diampuni juga?). <br /><br />Allah berfirman : Mereka
(termasuk seseorang ini) adalah satu kelompok dimana orang yang duduk
bersama mereka tidak akan kecewa".<br /><br />Dalam riwayat Muslim ada
tambahan pada kalimat terakhir: "Aku ampuni segala dosa mereka, dan Aku
beri permintaan mereka". SubhanAllah.</span></div>
</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-1913060833554680702012-05-21T02:12:00.000-07:002012-05-21T02:12:52.640-07:00Jangan Ngiri Soal Rezeki Orang Lain<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Menuju Allah</b>, Tidak perlu merasa iri hati dengan rizki orang lain. Kita dilapangkan
rizki, itu adalah ujian. Kita disempitkan rizki, itu pula ujian.
Dilapangkan rizki agar kita diuji apakah termasuk orang yang bersyukur
atau tidak. Disempitkan rizki agar kita diuji termasuk orang yang
bersabar ataukah tidak. Maka tergantung kita dalam menyikapi rizki yang
Allah berikan. Tid<span class="text_exposed_show">ak perlu bersedih jika
memang kita tidak ditakdirkan mendapatkan rizki sebagaimana saudara
kita. Allah tentu saja mengetahui manakah yang terbaik bagi hamba-Nya.
Cobalah pula kita perhatikan bahwa rizki dan nikmat bukanlah pada harta
saja. Kesehatan badan, nikmat waktu senggang, bahkan yang terbesar dari
itu yaitu nikmat hidayah Islam dan Iman, itu pun termasuk nikmat yang
patut disyukuri. Semoga bisa jadi renungan berharga.<br /> <br /> Ayat yang patut direnungkan adalah firman Allah Ta’ala,<br /> <br />
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ
وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا
ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)<br /> <br />
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan
diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Tuhanku telah
memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya
Maka Dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (QS. Al Fajr: 15-16)<br /> <br />
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Dalam ayat
tersebut, Allah Ta’ala mengingkari orang yang keliru dalam memahami
maksud Allah meluaskan rizki. Allah sebenarnya menjadikan hal itu
sebagai ujian. Namun dia menyangka dengan luasnya rizki tersebut, itu
berarti Allah memuliakannya. Sungguh tidak demikian, sebenarnya itu
hanyalah ujian. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,<br /> <br /> أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ بَل لا يَشْعُرُونَ<br /> <br />
“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan
kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan
kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.”
(QS. Al Mu’minun: 55-56)<br /> <br /> Sebaliknya, jika Allah menyempitkan
rizki, ia merasa bahwa Allah menghinangkannya. Sebenarnya tidaklah
sebagaimana yang ia sangka. Tidaklah seperti itu sama sekali. Allah
memberi rizki itu bisa jadi pada orang yang Dia cintai atau pada yang
tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rizki pada pada orang
yang Dia cintai atau pun tidak. Sebenarnya yang jadi patokan ketika
seseorang dilapangkan dan disempitkan rizki adalah dilihat dari
ketaatannya pada Allah dalam dua keadaan tersebut. Jika ia adalah
seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat
tersebut, maka inilah yang benar<br /> <br /> Dengki itu akan melahap
kebaikan seseorang sebagaimana api melahap kayu bakar yang kering karena
biasanya orang yang hasad itu akan melanggar hak-hak orang yang tidak
dia sukai dengan menyebutkan kejelekan-kejelekannya, berupaya agar orang
lain membencinya, merendahkan martabatnya dll. Ini semua adalah dosa
besar yang bisa melahap habis berbagai kebaikan yang ada.<br /> <br /> وَلا
تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا
اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا<br /> <br /> “Dan janganlah kamu iri hati terhadap
apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari
pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. an
Nisa’: 32) - <i><b>Yusuf Mansur Network</b></i></span></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-47561802695943041412012-05-18T21:00:00.000-07:002012-05-18T21:01:58.986-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/526516_10150647836611840_109056501839_9567853_1520572264_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/p480x480/526516_10150647836611840_109056501839_9567853_1520572264_n.jpg" /></a></div>
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-82830762316206097262012-05-18T18:23:00.000-07:002012-05-18T18:28:50.762-07:00Kisah seputar Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw. (3-habis)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Menuju Allah</b>, Dalam riwayat lain beliau berkata:<br />
<br />
"<i>Sampaikan salamku kepada umatmu, beritakanlah kepada mereka bahwa
surga sungguh sangat indah tanahnya, tawar airnya dan tanaman surgawi
adalah <b>Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar</b></i>".<br />
<br />
Kemudian Rasulullah diangkat sampai ke Sidratul Muntaha, sebuah pohon
amat besar sehingga seorang penunggang kuda yang cepat tidak akan mampu
untuk mengelilingi bayangan di bawahnya sekalipun memakan waktu 70
tahun. Dari bawahnya memancar sungai air yang tidak berubah bau, rasa
dan warnanya, sungai susu yang putih bersih serta sungai madu yang
jernih. Penuh dengan hiasan permata zamrud dan sebagainya sehingga tidak
seorang pun mampu melukiskan keindahannya.<br />
<br />
Kemudian beliau saw diangkat sampai akhirnya berada di hadapan telaga Al
Kautsar, telaga khusus milik beliau saw. Setelah itu beliau memasuki
surga dan melihat disana berbagai macam kenikmatan yang belum pernah
dipandang mata, didengar telinga dan terlintas dalam hati setiap insan.<br />
<br />
Begitu pula ditampakkan kepada beliau neraka yang dijaga oleh malaikat
Malik, malaikat yang tidak pernah tersenyum sedikitpun dan tampak
kemurkaan di wajahnya.<br />
<br />
Dalam satu riwayat, setelah beliau melihat surga dan neraka, maka untuk
kedua kalinya beliau diangkat ke Sidratul Muntaha, lalu beliau diliputi
oleh awan dengan beraneka warna, pada saat inilah Jibril mundur dan
membiarkan Rasulullah berjalan seorang diri, karena Jibril tahu hanya
beliaulah yang mampu untuk melakukan hal ini, berjumpa dengan Allah SWT.<br />
<br />
Setelah berada di tempat yang ditentukan oleh Allah, tempat yang tidak
seorang makhlukpun diizinkan berdiri disana, tempat yang tidak
seorangpun makhluk mampu mencapainya, beliau melihatNya dengan mata
beliau yang mulya. Saat itu langsung beliau bersujud di hadapan Allah
SWT.<br />
<br />
Allah berfirman: "<b><i>Wahai Muhammad.</i></b>"<br />
<br />
"<i><b>Labbaik</b> wahai Rabbku</i>", sabda beliau.<br />
<br />
"<i><b>Mintalah sesuka hatimu</b></i>", firman Nya.<br />
<br />
Nabi bersabda: "<i>Ya Allah, Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai
Khalil (kawan dekat), Engkau mengajak bicara Musa, Engkau berikan Dawud
kerajaan dan kekuasaan yang besar, Engkau berikan Sulaiman kerajaan
agung lalu ditundukkan kepadanya jin, manusia dan syaitan serta angin,
Engkau ajarkan Isa at Taurat dan Injil dan Engkau jadikan dia dapat
mengobati orang yang buta dan belang serta menghidupkan orang mati</i>".<br />
<br />
Kemudian Allah berfirman: "<b><i>Sungguh Aku telah menjadikanmu sebagai kekasihKu</i></b>".<br />
<br />
Dalam Shohih Imam Muslim diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik, bahwa rasulullah bersabda:<br />
<br />
" ... <i>kemudian Allah mewajibkan kepadaku (dan umat) 50 sholat sehari
semalam, lalu aku turun kepada Musa (di langit ke enam), lalu dia
bertanya</i>:<br />
<br />
"<i>Apa yang telah Allah wajibkan kepada umat anda?</i>"<br />
<br />
Aku menjawab: "<i>50 sholat</i>",<br />
<br />
Musa berkata: "<i>kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan sebab umatmu tidak akan mampu untuk melakukannya</i>",<br />
<br />
Maka aku kembali kepada Allah agar diringankan untuk umatku, lalu
diringankan 5 sholat (jadi 45 sholat), lalu aku turun kembali kepada
Musa, tapi Musa berkata:<br />
<br />
"<i>Sungguh umatmu tidak akan mampu melakukannya, maka mintalah sekali lagi keringanan kepada Allah</i>".<br />
<br />
Maka aku kembali lagi kepada Allah, dan demikianlah terus aku kembali
kepada Musa dan kepada Allah sampai akhirnya Allah berfirman:<br />
<br />
"<i><b>Wahai Muhammad, itu adalah kewajiban 5 sholat sehari semalam,
setiap satu sholat seperti dilipatgandakan menjadi 10, maka jadilah 50
sholat</b></i>".<br />
<br />
Maka aku beritahukan hal ini kepada Musa, namun tetap dia berkata:<br />
<br />
"<i>Kembalilah kepada Rabbmu agar minta keringanan</i>",<br />
<br />
Maka aku katakan kepadanya: "<i>Aku telah berkali-kali kembali kepadaNya sampai aku malu kepadaNYa</i>".<br />
<br />
Setelah beliau menerima perintah ini, maka beliau turun sampai akhirnya
menaiki buraq kembali ke kota Makkah al Mukarromah, sedang saat itu
masih belum tiba fajar.<br />
<br />
Pagi harinya beliau memberitahukan mukjizat yang agung ini kepada
umatnya, maka sebagian besar diantara mereka mendustakan bahkan
mengatakan nabi telah gila dan tukang sihir, saat itu pertama umat yang
membenarkan dan mempercayai beliau adalah Sayyiduna Abu Bakar, maka
pantaslah beliau bergelar As Shiddiq, bahkan tidak sedikit diantara
mereka yang tadinya beriman, kembali murtad keluar dari syariat.<br />
<br />
Sungguh keimanan itu intinya adalah membenarkan dan percaya serta pasrah
terhadap semua yang dibawa dan diberitakan Nabi Muhammad SAW, sebab
beliau tidak mungkin berbohong apalagi berkhianat dalam Risalah dan
Dakwah beliau. Beliaulah Nabi yang mendapat gelar <b>Al Amii</b>n (dipercaya), <b>Ash Shoodiq</b> (selalu jujur) dan <b>Al Mashduuq</b> (yang dibenarkan segala ucapannya). <b>Shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam</b>.</span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-89413380175787895012012-05-17T21:19:00.002-07:002012-05-18T01:45:34.804-07:00Kisah seputar Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw. (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Menuju Allah</b>, Demikianlah perjalanan ditempuh oleh beliau SAW dengan
ditemani Jibril dan Mikail, begitu banyak keajaiban dan hikmah yang
beliau temui dalam perjalanan itu sampai akhirnya beliau berhenti di
Baitul Maqdis (Masjid al Aqsho). Beliau turun dari Buraq lalu
mengikatnya pada salah satu sisi pintu masjid, yakni tempat dimana
biasanya Para Nabi mengikat buraq di sana.<br />
<br />
Kemudian beliau masuk ke dalam masjid bersama Jibril AS, masing-masing
sholat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah penuh
dengan sekelompok manusia, ternyata mereka adalah para Nabi yang diutus
oleh Allah SWT. Kemudian dikumandangkan adzan dan iqamah, lantas mereka
berdiri bershof-shof menunggu siapakah yang akan mengimami mereka,
kemudian Jibril AS memegang tangan Rasulullah SAW lalu menyuruh beliau
untuk maju, kemudian mereka semua sholat dua rakaat dengan Rasulullah
sebagai imam. Beliaulah Imam (Pemimpin) para Anbiya' dan Mursalin.<br />
<br />
Setelah itu Rasulullah SAW merasa haus, lalu Jibril membawa dua wadah
berisi khamar dan susu, Rasulullah memilih wadah berisi susu lantas
meminumnya, Jibril berkata: "<i>Sungguh anda telah memilih kefitrahan
yaitu al Islam, jika anda memilih khamar niscaya umat anda akan
menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat anda</i>".<br />
<br />
Setelah melakukan Isra' dari Makkah al Mukarromah sampai ke Masjid al
Aqsha, Baitul Maqdis, kemudian beliau disertai malaikat Jibril AS siap
untuk melakukan Mi'raj yakni naik menembus berlapisnya langit ciptaan
Allah yang Maha Perkasa sampai akhirnya beliau SAW berjumpa dengan Allah
dan berbicara dengan Nya, yang intinya adalah beliau dan umat ini
mendapat perintah sholat lima waktu. Sungguh merupakan nikmat dan
anugerah yang luar biasa bagi umat ini, di mana Allah SWT memanggil
Nabi-Nya secara langsung untuk memberikan dan menentukan perintah ibadah
yang sangat mulya ini. Cukup kiranya hal ini sebagai kemulyaan ibadah
sholat. Sebab ibadah lainnya diperintah hanya dengan turunnya wahyu
kepada beliau, namun tidak dengan ibadah sholat, Allah memanggil Hamba
yang paling dicintainya yakni Nabi Muhammad SAW ke hadirat Nya untuk
menerima perintah ini.<br />
<br />
Ketika beliau dan Jibril sampai di depan pintu langit dunia (langit
pertama), ternyata disana berdiri malaikat yang bernama Ismail, malaikat
ini tidak pernah naik ke langit atasnya dan tidak pernah pula turun ke
bumi kecuali disaat meninggalnya Rasulullah SAW, dia memimpin 70 ribu
tentara dari malaikat, yang masing-masing malaikat ini membawahi 70 ribu
malaikat pula.<br />
<br />
Jibril meminta izin agar pintu langit pertama dibuka, maka malaikat yang menjaga bertanya:<br />
<br />
"<i>Siapakah ini?</i>"<br />
<br />
Jibril menjawab: "<i>Aku Jibril</i>."<br />
<br />
Malaikat itu bertanya lagi: "<i>Siapakah yang bersamamu?</i>"<br />
<br />
Jibril menjawab: "<i>Muhammad saw.</i>"<br />
<br />
Malaikat bertanya lagi: "<i>Apakah beliau telah diutus (diperintah)?</i>"<br />
<br />
Jibril menjawab: "<i>Benar</i>".<br />
<br />
Setelah mengetahui kedatangan Rasulullah malaikat yang bermukim disana menyambut dan memuji beliau dengan berkata:<br />
<br />
"<i>Selamat datang, semoga keselamatan menyertai anda wahai saudara dan
pemimpin, andalah sebaik-baik saudara dan pemimpin serta paling utamanya
makhluk yang datang</i>".<br />
<br />
Maka dibukalah pintu langit dunia ini.<br />
<br />
Setelah memasukinya beliau bertemu Nabi Adam dengan bentuk dan postur
sebagaimana pertama kali Allah menciptakannya. Nabi saw bersalam
kepadanya, Nabi Adam menjawab salam beliau seraya berkata:<br />
<br />
"<i>Selamat datang wahai anakku yang sholeh dan nabi yang sholeh</i>".<br />
<br />
Di kedua sisi Nabi Adam terdapat dua kelompok, jika melihat ke arah
kanannya, beliau tersenyum dan berseri-seri, tapi jika memandang
kelompok di sebelah kirinya, beliau menangis dan bersedih. Kemudian
Jibril AS menjelaskan kepada Rasulullah, bahwa kelompok disebelah kanan
Nabi Adam adalah anak cucunya yang bakal menjadi penghuni surga sedang
yang di kirinya adalah calon penghuni neraka.<br />
<br />
Kemudian Rasulullah melanjutkan perjalanannya di langit pertama ini,
tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada kelompok manusia yang
dihidangkan daging panggang dan lezat di hadapannya, tapi mereka lebih
memilih untuk menyantap bangkai disekitarnya. Ternyata mereka adalah
manusia yang suka berzina, meninggalkan yang halal untuk mereka dan
mendatangi yang haram.<br />
<br />
Kemudian beliau berjalan sejenak, dan tampak di hadapan beliau suatu
kaum dengan perut membesar seperti rumah yang penuh dengan ular-ular,
dan isi perut mereka ini dapat dilihat dari luar, sehingga mereka
sendiri tidak mampu membawa perutnya yang besar itu. Mereka adalah
manusia yang suka memakan riba.Disana beliau juga menemui suatu kaum,
daging mereka dipotong-potong lalu dipaksa agar memakannya, lalu
dikatakan kepada mereka:<br />
<br />
"<i>Makanlah daging ini sebagaimana kamu memakan daging saudaramu di dunia, yakni menggunjing atau berghibah</i>".<br />
<br />
Kemudian beliau naik ke langit kedua, seperti sebelumnya malaikat
penjaga bertanya seperti pertanyaan di langit pertama. Akhirnya disambut
kedatangan beliau SAW dan Jibril AS seperti sambutan sebelumnya. Di
langit ini beliau berjumpa Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya bin
Zakariya, keduanya hampir serupa baju dan gaya rambutnya. Masing-masing
duduk bersama umatnya.<br />
<br />
Nabi saw menyifati Nabi Isa bahwa dia berpostur sedang, putih
kemerah-merahan warna kulitnya, rambutnya lepas terurai seakan-akan baru
keluar dari hammam, karena kebersihan tubuhnya. Nabi menyerupakannya
dengan sahabat beliau ‘Urwah bin Mas'ud ats Tsaqafi.<br />
<br />
Nabi bersalam kepada keduanya, dan dijawab salam beliau disertai sambutan: "<i>Selamat datang wahai saudaraku yang sholeh dan nabi yang sholeh</i>".<br />
<br />
Kemudian tiba saatnya beliau melanjutkan ke langit ketiga, setelah
disambut baik oleh para malaikat, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf bin
Ya'kub. Beliau bersalam kepadanya dan dibalas dengan salam yang sama
seperti salamnya Nabi Isa.<br />
<br />
Nabi berkomentar: "Sungguh dia telah diberikan separuh ketampanan".
Dalam riwayat lain, beliau bersabda: "Dialah paling indahnya manusia
yang diciptakan Allah, dia telah mengungguli ketampanan manusia lain
ibarat cahaya bulan purnama mengalahkan cahaya seluruh bintang".<br />
<br />
Ketika tiba di langit keempat, beliau berjumpa Nabi Idris AS. Kembali
beliau mendapat jawaban salam dan doa yang sama seperti Nabi-Nabi
sebelumnya.<br />
<br />
Di langit kelima, beliau berjumpa Nabi Harun bin ‘Imran AS, separuh
janggutnya hitam dan seperuhnya lagi putih (karena uban), lebat dan
panjang. Di sekitar Nabi Harun tampak umatnya sedang khusyu'
mendengarkan petuahnya.<br />
<br />
Setelah sampai di langit keenam, beliau berjumpa beberapa nabi dengan
umat mereka masing-masing, ada seorang nabi dengan umat tidak lebih dari
10 orang, ada lagi dengan umat di atas itu, bahkan ada lagi seorang
nabi yang tidak ada pengikutnya.<br />
<br />
Kemudian beliau melewati sekelompok umat yang sangat banyak menutupi
ufuk, ternyata mereka adalah Nabi Musa dan kaumnya. Kemudian beliau
diperintah agar mengangkat kepala beliau yang mulya, tiba-tiba beliau
tertegun dan kagum karena pandangan beliau tertuju pada sekelompok umat
yang sangat banyak, menutupi seluruh ufuk dari segala sisi, lalu ada
suara: "<i>Itulah umatmu, dan selain mereka terdapat 70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab</i>".<br />
<br />
Pada tahapan langit keenam inilah beliau berjumpa dengan Nabi Musa AS,
seorang nabi dengan postur tubuh tinggi, putih kemerah-merahan kulit
beliau. Nabi saw bersalam kepadanya dan dijawab oleh beliau disertai
dengan doa. Setelah itu Nabi Musa berkata: "<i>Manusia mengaku bahwa aku
adalah paling mulyanya manusia di sisi Allah, padahal dia (Rasulullah
saw) lebih mulya di sisi Allah daripada aku</i>".<br />
<br />
Setelah Rasulullah melewati Nabi Musa, beliau menangis. Kemudian ditanya akan hal tersebut. Beliau menjawab: "<i>Aku menangis karena seorang pemuda yang diutus jauh setelah aku, tapi umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku</i>".<br />
<br />
Kemudian Rasulullah saw memasuki langit ketujuh, di sana beliau berjumpa
Nabi Ibrahim AS sedang duduk di atas kursi dari emas di sisi pintu
surga sambil menyandarkan punggungnya pada Baitul Makmur, di sekitarnya
berkumpul umatnya.<br />
<br />
Setelah Rasulullah bersalam dan dijawab dengan salam dan doa serta sambutan yang baik, Nabi Ibrahim berpesan: "<i>Perintahkanlah umatmu untuk banyak menanam tanaman surga, sungguh tanah surga sangat baik dan sangat luas</i>". Rasulullah bertanya: "<i>Apakah tanaman surga itu?</i>", Nabi Ibrahim menjawab: "<i><b>(Dzikir) Laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim</b></i>". (<a href="http://kerajinanmanikakrilik.blogspot.com/2012/04/kisah-seputar-isra-miraj-nabi-muhammad_28.html" target="_blank">bersambung</a>)</span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518551073889846841.post-89358023436539309912012-05-17T21:12:00.002-07:002012-05-18T02:23:48.207-07:00Kisah seputar Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw. (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Menuju Allah,</b> Pada suatu malam Nabi Muhammad SAW berada di Hijir Ismail
dekat Ka'bah al Musyarrofah, saat itu beliau berbaring diantara paman
beliau, Sayyiduna Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna Jakfar bin Abi
Thalib, tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri beliau
lalu membawa beliau ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian
mereka merebahkan tubuh Rasulullah untuk dibelah dada beliau oleh Jibril
AS.<br />
<br />
Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau saw,
kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada beliau yang mulya
sampai di bawah perut beliau, lalu Jibril berkata kepada Mikail:<br />
<br />
"<i>Datangkan kepadaku nampan dengan air zam-zam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya</i>".<br />
<br />
Dan perlu diketahui bahwa penyucian ini bukan berarti hati Nabi kotor,
tidak, justru Nabi sudah diciptakan oleh Allah dengan hati yang paling
suci dan mulya, hal ini tidak lain untuk menambah kebersihan diatas
kebersihan, kesucian diatas kesucian, dan untuk lebih memantapkan dan
menguatkan hati beliau, karena akan melakukan suatu perjalanan maha
dahsyat dan penuh hikmah serta sebagai kesiapan untuk berjumpa dengan
Allah SWT.<br />
<br />
Kemudian Jibril AS mengeluarkan hati beliau yang mulya lalu menyucinya
tiga kali, kemudian didatangkan satu nampan emas dipenuhi hikmah dan
keimanan, kemudian dituangkan ke dalam hati beliau, maka penuhlah hati
itu dengan kesabaran, keyakinan, ilmu dan kepasrahan penuh kepada Allah,
lalu ditutup kembali oleh Jibril AS.<br />
<br />
Setelah itu disiapkan untuk Baginda Rasulullah binatang Buroq lengkap
dengan pelana dan kendalinya, binatang ini berwarna putih, lebih besar
dari himar lebih rendah dari baghal, dia letakkan telapak kakinya sejauh
pandangan matanya, panjang kedua telinganya, jika turun dia mengangkat
kedua kaki depannya, diciptakan dengan dua sayap pada sisi pahanya untuk
membantu kecepatannya.<br />
<br />
Saat hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, maka meletakkan tangannya pada wajah buroq sembari berkata: "<i>Wahai
buroq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tidak ada Makhluk Allah
yang menaikimu yang lebih mulya daripada dia (Rasulullah)</i>",
mendengar ini buroq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya berkeringat,
setelah tenang, naiklah Rasulullah keatas punggungnya, dan sebelum
beliau banyak Anbiya' yang menaiki buroq ini.<br />
<br />
Dalam perjalanan, Jibril menemani disebelah kanan beliau, sedangkan
Mikail di sebelah kiri, menurut riwayat Ibnu Sa'ad, Jibril memegang
sanggurdi pelana buroq, sedang Mikail memegang tali kendali.<br />
<br />
(Mereka terus melaju, mengarungi alam Allah SWT yang penuh keajaiban dan
hikmah dengan Inayah dan RahmatNya), di tengah perjalanan mereka
berhenti di suatu tempat yang dipenuhi pohon kurma, lantas malaikat
Jibril berkata: "<i>Turunlah disini dan sholatlah</i>", setelah Beliau sholat, Jibril berkata: "<i>Tahukah anda di mana Anda sholat?</i>", "<i>Tidak</i>", jawab beliau, Jibril berkata: "<i>Anda telah sholat di Thoybah (Nama lain dari Madinah) dan kesana anda akan berhijrah</i>".<br />
<br />
Kemudian buroq berangkat kembali melanjutkan perjalanan, secepat kilat
dia melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya, tiba-tiba Jibril
berseru: "<i>berhentilah dan turunlah anda serta sholatlah di tempat ini!</i>",
setelah sholat dan kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa
beliau sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dahulu Musa bernaung
dibawahnya dan beristirahat saat dikejar-kejar tentara Firaun.<br />
<br />
Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad turun di Thur Sina', sebuah
lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa berbicara dengan Allah SWT,
beliau pun sholat di tempat itu. Kemudian beliau sampai di suatu daerah
yang tampak kepada beliau istana-istana Syam, beliau turun dan sholat
disana. Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata: "<i>Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat dilahirkan Nabi Isa bin Maryam</i>".<br />
<br />
Setelah melanjutkan perjalanan, tiba-tiba beliau melihat Ifrit dari
bangsa Jin yang mengejar beliau dengan semburan api, setiap Nabi menoleh
beliau melihat Ifrit itu. Kemudian Jibril berkata: "<i>Tidakkah aku
ajarkan kepada anda beberapa kalimat, jika anda baca maka akan
memadamkan apinya dan terbalik kepada wajahnya lalu dia binasa?</i>"<br />
<br />
Kemudian Jibril AS memberitahukan doa tersebut kepada Rasulullah.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya bertemu dengan
suatu kaum yang menanam benih pada hari itu dan langsung tumbuh besar
dan dipanen hari itu juga, setiap kali dipanen kembali seperti awalnya
dan begitu seterusnya, melihat keanehan ini Beliau SAW bertanya: "<i>Wahai Jibril, siapakah mereka itu?</i>", Jibril menjawab: "<i>Mereka adalah para Mujahid fi sabilillah, orang yang mati syahid di jalan Allah, kebaikan mereka dilipatgandakan sampai 700 kali</i>".<br />
<br />
Kemudian beberapa saat kemudian beliau mencium bau wangi semerbak, beliau bertanya: "<i>Wahai Jibril bau wangi apakah ini?</i>", "<i>Ini adalah wanginya Masyithoh, wanita yang menyisir anak Firaun, dan anak-anaknya</i>", jawab Jibril AS.<br />
<br />
Masyitoh adalah tukang sisir anak perempuan Firaun, ketika dia melakukan
pekerjaannya tiba-tiba sisirnya terjatuh, spontan dia mengatakan: "B<i>ismillah, celakalah Firaun</i>", mendengar ini anak Firaun bertanya: "<i>Apakah kamu memiliki Tuhan selain ayahku?</i>", Masyithoh menjawab: "<i>Ya</i>".
Kemudian dia mengancam akan memberitahukan hal ini kepada Firaun.
Setelah dihadapkan kepada Raja yang Lalim itu, dia berkata: "<i>Apakah kamu memiliki Tuhan selain aku?</i>", Masyithoh menjawab: "<i>Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah</i>".<br />
<br />
Mengetahui keteguhan iman Masyithoh, kemudian Firaun mengutus seseorang
untuk menarik kembali dia dan suaminya yang tetap beriman kepada Allah
agar murtad, jika tidak maka mereka berdua dan kedua anaknya akan
disiksa, tapi keimanan masih menetap di hati Masyithoh dan suaminya,
justru dia berkata: "<i>Jika kamu hendak membinasakan kami, silahkan, dan kami harap jika kami terbunuh kuburkan kami dalam satu tempat</i>".<br />
<br />
Maka Firaun memerintahkan agar disediakan kuali raksasa dari tembaga
yang diisi minyak dan air kemudian dipanasi, setelah betul-betul
mendidih, dia memerintahkan agar mereka semua dilemparkan ke dalamnya,
satu persatu mereka syahid, sekarang tinggal Masyithoh dan anaknya yang
masih menyusu berada dalam dekapannya, kemudian anak itu berkata: "<i>Wahai ibuku, lompatlah, jangan takut, sungguh engkau berada pada jalan yang bena</i>r", kemudian dilemparlah dia dan anaknya.<br />
<br />
Kemudian di tengah perjalanan, beliau juga bertemu dengan sekelompok
kaum yang menghantamkan batu besar ke kepala mereka sendiri sampai
hancur, setiap kali hancur, kepala yang remuk itu kembali lagi seperti
semula dan begitu seterusnya. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah
manusia yang merasa berat untuk melaksanakan kewajiban sholat.<br />
<br />
Kemudian beliau juga bertemu sekelompok kaum, di hadapan mereka ada
daging yang baik yang sudah masak, sementara di sisi lain ada daging
yang mentah lagi busuk, tapi ternyata mereka lebih memilih untk
menyantap daging yang mentah lagi busuk, ketika Rasulullah menanyakan
perihal ini, Jibril menjawab: "<i>Mereka adalah manusia yang sudah
mempunyai isteri yang halal untuknya, tapi dia justru berzina
(berselingkuh) dengan wanita yang jelek (hina), dan begitupula mereka
adalah para wanita yang mempunyai suami yang halal baginya tapi justru
dia mengajak laki-laki lain untuk berzina dengannya</i>".<br />
<br />
Ketika beliau melanjutkan perjalanan, tiba-tiba seseorang memanggil beliau dari arah kanan: "<i>Wahai Muhammad, aku meminta kepadamu agar kamu melihat aku</i>",
tapi Rasulullah tidak memperdulikannya. Kemudian Jibril menjelaskan
bahwa itu adalah panggilan Yahudi, seandainya beliau menjawab panggilan
itu maka umat beliau akan menjadi Yahudi. Begitu pula beliau mendapat
seruan serupa dari sebelah kirinya, yang tidak lain adalah panggilan
nashrani, namun Nabi tidak menjawabnya. Walhamdulillah.<br />
<br />
Kemudian tiba-tiba muncul di hadapan beliau seorang wanita dengan segala
perhiasan di tangannya dan seluruh tubuhnya, dia berkata: "<i>Wahai Muhammad lihatlah kepadaku</i>", tapi Rasulullah tidak menoleh kepadanya, Jibril berkata: "<i>Wahai Nabi itu adalah dunia, seandainya anda menjawab panggilannya maka umatmu akan lebih memilih dunia daripada akhirat</i>". <a href="http://www.blogger.com/goog_1286513576">(</a><a href="http://www.blogger.com/goog_1286513576" target="_blank">bersambung</a><a href="http://menujukeallah.blogspot.com/2012/05/isah-seputar-isra-miraj-nabi-muhammad.html" target="_blank">)</a></span></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03153520328648474530noreply@blogger.com0